PECINTA ALAM MAHASISWA OLAHRAGA P A M O R
Sejarah PAMOR
Pada tanggal 1 sampai dengan 31 Mei 1984 enam orang mahasiswa FPOK-IKIP
Bandung, mewakili pemuda jawa barat mengikuti pendidikan dan latihan SAR Pemuda
angkatan II Nasional yang diadakan oleh kantor Menteri Muda urusan Pemuda RI
bekerja sama dengan Badan SAR Nasional ( BASARNAS). Mereka adalah Dadang
Sonjaya (Coach 80), Jaja AB (Coach 81), Iwan Irawan (coach 82 ) Agus
Liansoro (Coach 82), Kusmayadi (coach 82), Franziscus Nurseto (coach 82).
Selesai mengikuti latihan SAR tersebut diinstruksikan kepada seluruh peserta
untuk menyebarluaskan atau membentuk suatu yayasan atau organisasi SAR yang
menangani pencarian dan pertolongan (SAR/ Search And Rescue) serta
penanggulangan bencana alam. Karena kami nota bene adalah mahasiswa, maka
organisasi tersebut dibentuk di dalam kampus dengan membentuk organisasi
pecinta alam mahasiswa. Sebelum terbentuknya wadah organisasi, kami sering
mengadakan kegiatan dialam bebas berupa latihan mendaki gunung dan melibatkan diri
dalam kegiatan SAR bila terjadi ada orang tersesat atau hilang di gunung
Pada proses pembentukan organisasi ini tidak terlepas dari intrik dan hambatan
yang mewarnai dinamika berorganisasi, pada saat itu sepak terjangnya banyak
didominasi anggota menwa FPOK dan para mahasiswa coach angkatan 82. Sempat
muncul beberapa nama organisasi diantaranya AFC (Altius Fortius CItius ),
MAHORTALA (Mahasiswa Olahraga Pecinta Alam), dan PAMOR (Pecinta Alam Mahasiswa
Olahraga).
Namun melalui berbagai kegiatan tadi yang dilanjutkan dengan rapat-rapat ,
timbullah rasa kebersamaan dan saling berlapang dada untuk menghasilkan
kesepakatan dan keputusan bersama memilih nama PAMOR. Maka berdirilah PAMOR
pada tanggal 23 Maret 1985. Para pendiri saat itu adalah Respati Mulyanto (Menwa
Coach 80), Dadang Sonjaya (Coach 80), Jaja AB (Menwa Coach 81), Bayu Adi (Menwa
Coach 81), Adi Mimid (Menwa Coach 81), Iwan Irawan (Menwa Coach 82), Franziskus
Nurseto (Menwa Coach 82), Kusmayadi (Menwa Coach 82), Agus Liansoro (Menwa
Coach 82), Herman Kamal (Menwa Coach 82), Suherman (Menwa Kesrek 82)
Untuk menambah anggota kami mengajak para mahasiswa senior FPOK dan anggota
menwa muda yang berasal dari FPOK untuk bergabung melalui suatu kegiatan
praktek di alam bebas di gunung Gede Pangrango dan perjalanan menuju Situ
Lembang. Mereka diantaranya adalah Iyus Rustandi (Menwa Pedor 82), Joko Pramono
(Menwa Pendor 83), Asep Muslihat /Muso (Menwa Coach 82), Ijang Kusnadi (Menwa
Pendor 82), Oman (Kesrek 82), Slamet S Haryana (Menwa Coach 82), Nandang syamsudin(Kesrek
82), Verino(Pendor 82), Asep Musadad(Kesrek 83), Imam (Kesrek 83), Badru
(Kesrek 83), Asep Amir (Kesrek 82), Ferry Afeng (Coach 82) dan yang lainnya. Mereka itulah angkatan Perintis/Pelopor yang
pengukuhannya bersamaan dengan Peresmian PAMOR pada tanggal 2 Mei 1985.
Setelah itu pada awal tahun 1986, mulailah diadakan Pendidikan Dasar Pamor
angkatan I, mereka diantaranya adalah Nina Sutresna (coach 83), Yati Rohayati
(Kesrek 82), Arif Wicaksana (Kesrek 82), Dadang Erawan/Idi (Kesrek 82), Asep Sutrisna
(Pendor 83), Euis Engang (Kesrek 84), Euis Rina (Kesrek 84), Elly (Kesrek 84),
Nanang S. Fitri (Kesrek 84), Abdul Karim (Pendor 83), Banu (Pendor 85), Uus
Sukmana (Kesrek 84), Bambang (Pendor 83), Koswara (Kesrek 83).
Pada saat itu belum ada aturan yang tertulis berupa AD/ART organisasi, tetapi
kami sepakat mengangkat Respati sebagai Ketua Pamor yang pertama dan
dilanjutkan oleh Suherman sebagai Ketua Pamor periode ke dua . Untuk periode ke
tiga terpilih Iwan Irawan sebagai ketua Pamor. Pada saat itulah tahun 1986
mulai disusun AD/ART Pamor, yang merupakan fakta tertulis organisasi dan memuat
aturan-aturan berorganisasi , sehingga pada pemilihan ketua selanjutnya
dilaksanakan melalui Musyawarah Pamor yang diatur dalam AD/ART Pamor.
Musyawarah Pamor memegang Kekuasaan Tertinggi Organisasi, dan dilaksanakan
setahun sekali. Pada Musyawarah Pamor peserta yang hadir dibagi kedalam 3
komisi yaitu; komisi 1.bidang organisasi, komisi 2. bidang keuangan dan
anggaran, komisi 3.bidang kegiatan. Dari ketiga komisi tersebut secara garis
besar dilaksanakan antara lain Pemilihan Ketua Dewan Pengurus , pembahasan
AD/ART, Penyusunan Program Kerja, sumber keuangan, anggaran untuk mendukung
kegiatan dan lain-lain yang dianggap penting.
0 komentar: